Supermoon 2012,Terbaik bagi Indonesia
Warga berkumpul di Griffith Park Observatory. Mereka menyaksikan penampakan bulan besar itu. Betapa tidak, supermoon kali itu 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih cerah dibanding fenomena serupa sepanjang tahun 2012.
Supermoon merupakan peristiwa dimana bulan terlihat lebih besar dan cerah. Sebab, jarak bulan ke bumi mencapai titik terdekat. Itu hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu.
Ilmu pengetahuan menyebut peristiwa itu sebagai perigee moon. Jarak bulan dengan bumi hanya 50 ribu kilometer. Fenomena itu menyebabkan peningkatan air pasang hingga 15 centimeter.(RRN)
Sumber
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Fenomena Supermoon akan terjadi lagi pada Minggu (6/5/2012). Sebelumnya, Supermoon terjadi pada 19 Maret 2011. Mutoha Arkanuddin dari Jogja Astro Club (JAC) mengatakan, "Kalau Supermoon tahun lalu terbaik di Amerika, maka Supermoon tahun ini adalah Supermoon terbaik bagi Indonesia." Pada saat Supermoon terjadi nanti, Bulan akan berada pada jarak sekitar 357.000 kilometer, 10 persen lebih dekat dari jarak biasanya. Jarak yang lebih dekat membuat Bulan akan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya. Menurut Mutoha, Supermoon tahun ini bisa dinilai yang terbaik dari selisih antara saat terjadinya purnama, perigee, dan saat Supermoon tampak. "Tahun ini purnama terjadi pada pukul 10.30, sementara perigee-nya pada 3.30 UT atau 10.30 WIB. Jadi bersamaan," ungkap Mutoha saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/5/2012). Selisih antara saat terjadinya purnama dan perigee dengan waktu yang memungkinkan untuk pengamatan di Indonesia juga lebih singkat. "Di Indonesia, kita hanya perlu menunggu sekitar 6 jam untuk melihat Supermoon. Kalau di Amerika tahun ini harus menunggu 12 jam," papar Mutoha. Meski istimewa, penampakan Supermoon tak akan bisa disadari dengan mudah. Diperlukan teleskop untuk membandingkan besarnya bulan saat Supermoon dengan saat purnama biasa. Mutoha dan anggota komunitas JAC berencana membuat dokumentasi agar publik menyadari perbedaan besar Bulan tersebut. Sementara itu, Mutoha menegaskan bahwa tak ada kaitan antara Supermoon dengan bencana dan gempa bumi. Meski demikian, dampak Supermoon pada air pasang perlu diwaspadai. Sumber |
Quote:
Jakarta Hujan meteor Eta Aquarids
akan mencapai puncaknya pada 6 Mei dinihari. Di saat puncak, bakal ada
60 meteor per jam yang melintas. Pada tanggal 6 Mei malam juga akan
terjadi supermoon. Nah, bagaimana peluang menyaksikan fenomena angkasa
ini? Menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pada 5 Mei malam cuaca di sebagian besar wilayah Jabodetabek adalah hujan ringan. Hanya Jakarta Pusat dan Jakarta Utara saja yang berawan. Jika pada tanggal 6 Mei dinihari cuaca cukup cerah, maka ada potensi untuk menyaksikan puncak hujan meteor Eta Aquarids. Sayangnya langit tidak bebas polusi cahaya lantaran ada Bulan yang menjelang purnama. "Dilemanya bersamaan dengan purnama, di mana menjelang subuh ada di barat, sedangkan ini (hujan meteor) ada di tenggara. Kemungkinan akan terganggu. Tapi kemungkinan terlihat tetap ada, meski tidak sebagus bila cahaya Bulan minimal," terang Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (4/5/2011). Sedangkan pada tanggal 6 Mei menjelang siang ada potensi hujan di wilayah selatan, timur dan barat Jakarta. Namun pada malam hari, hujan ringan diperkirakan hanya terjadi di wilayah Jakarta bagian selatan seperti Jakarta Selatan, Depok, dan Bogor. "Sisanya berawan. Kalau berawan, biasanya langit masih bisa terlihat, sehingga kalau ada Bulan, masih akan kelihatan," kata prakirawan BMKG, Sunardi. Itu prediksinya, bisa tepat namun bisa juga meleset. Jika Anda penggemar fenomena angkasa, tentu akan bersabar mencari meteor yang jatuh tiap satu menit sekali dari bintang Eta Aquarids di rasi Aquarius. Sedangkan supermoon atau lunar perigee adalah fenomena yang terjadi saat Bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi. Jarak rata-rata Bulan dengan Bumi adalah 384 ribu km. Nah, pada saat supermoon terjadi, jarak Bulan dengan Bumi sekitar 357 ribu km. Sehingga pada saat fenomena terjadi, jarak bulan lebih dekat 27 ribu km dari jarak rata-ratanya. Menurut space.com (30/4), supermoon pada 6 Mei mendatang merupakan jarak bulan dengan Bumi yang paling dekat di tahun 2012 ini. Saat peristiwa terjadi Bulan akan lebih besar dan lebih terang hingga 16 persen dari rata-rata. Fenomena ini terjadi karena orbit Bulan bukanlah lingkaran sempurna. Pada 28 November mendatang akan terjadi fenomena yang berkebalikan dengan supermoon. Di akhir tahun nanti, saat Bulan purnama, Bulan sedang berada di titik terjauh dari Bumi. Sehingga Bulan akan tampak kecil dan redup. Supermoon sebelumnya terakhir kali terlihat pada Maret 2011. Selamat menikmati pertunjukan langit! (vit/nrl) Sumber |
Spoiler for Saturnus Saat Supermoon:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat
dihalang awan dan hujan Minggu (6/5/2012) petang, Supermoon akhirnya
menampakkan diri di langit Jakarta. Supermoon juga tak sendiri, tetapi
ditemani dua planet. Pengamatan oleh Kompas.com dan anggota Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) di Planetarium Jakarta, Supermoon menampakkan diri sekitar pukul 21.45 WIB. Hingga pengamatan sekitar pukul 23.00 WIB, Supermoon tampak dengan jelas. Supermoon memancarkan cahaya putih terang dan berbentuk lingkaran sempurna walau sulit dibedakan dengan Purnama biasa. Supermoon kali ini tak sendirian. Mars dan Jupiter menemani. Berdasarkan Stellarium, Mars tampak dengan magnitud 0,08 dan Saturnus 0,88. Magnitud menampakkan kecerlangan benda langit, makin negatif makin terang. Anggota HAAJ, Ilham Muslim, berhasil mengabadikan citra Mars dan Saturnus. Mars hanya tamnpak sebagai titik kecil. Namun demikian, ciri khas Mars yang berwarna merah tetap terlihat. Sementara itu, Saturnus tampak lebih khas. Pengamatan dengan teleskop menunjukkan bahwa Saturnus berbentuk telur atau elips. Ketika hasil foto diperbesar, cincin Saturnus terlihat jelas. Supermoon terjadi ketika Purnama terjadi bersamaan atau berimpitan dengan perigee, saat Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi. Jarak terdekat Bulan-Bumi adalah sekitar 350.000 km. Supermoon kali ini sedikit istimewa sebab selisih antara Purnama dan perigee hanya 1 menit. Purnama terjadi pada Minggu pukul 10.35 sementara perigee pada pukul 10.34. Kondisi ini baru bisa berulang 18 tahun lagi. Munculnya Mars dan Saturnus adalah satu bonus pengamatan di tengah kondisi langit yang berawan. Sayangnya, bonus lain berupa hujan meteor Eta Aquarids tak terlihat. Hujan meteor Eta Aquarids sebenarnya mencapai puncak Minggu malam. Namun, karena awan dan hujan, hujan meteor yang berasosiasi dengan Komet Halley ini tak bisa terlihat. Sumber |
Quote:
Metrotvnews.com, Los Angeles:
Warga Los Angeles, California, Amerika Serikat, takjub dengan fenomena
supermoon. Mereka pun tak mau ketinggalan menyaksikan peristiwa alam
yang jarang terjadi itu.Warga berkumpul di Griffith Park Observatory. Mereka menyaksikan penampakan bulan besar itu. Betapa tidak, supermoon kali itu 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih cerah dibanding fenomena serupa sepanjang tahun 2012.
Supermoon merupakan peristiwa dimana bulan terlihat lebih besar dan cerah. Sebab, jarak bulan ke bumi mencapai titik terdekat. Itu hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu.
Ilmu pengetahuan menyebut peristiwa itu sebagai perigee moon. Jarak bulan dengan bumi hanya 50 ribu kilometer. Fenomena itu menyebabkan peningkatan air pasang hingga 15 centimeter.(RRN)
Sumber
Comments
Post a Comment